Selasa, 26 Januari 2016

Pemuda Pengoleksi Surat Undangan

Surat undangan pernikahan dari Antonio yang diterimanya tadi pagi menggenapi koleksinya menjadi 50. Surat undangan pernikahan yang berbentuk seperti bungkus pasta gigi itu kemudian ia jejerkan bersama dengan ke 49 surat undangan pernikahan lainnya. Ini adalah ritual yang rutin dilakukannya setiap kali ia menerima sebuah surat undangan pernikahan. Ia akan mengenang si pemberi surat undangan pernikahan tersebut, bagaimana mereka berkenalan, dan jika ia tahu, bagaimana kisah cinta si pemberi surat undangan. Setelah selesai ia akan memasukkan kembali koleksinya ke dalam sebuah kotak khusus yang ia simpan di dalam lemari kamarnya.

Pemuda Y memulai hobi ajaibnya itu --sebenarnya tidak ajaib-ajaib juga karena toh masih ada manusia lain yang mempunyai hobi yang jauh lebih ajaib darinya, memakan rambutnya sendiri, misalnya-- sejak tiga tahun lalu ketika teman-teman kuliahnya mulai menikah satu per satu. Pada awalnya ia tidak mempunyai niat sama sekali untuk mengoleksi surat undangan pernikahan tapi ketika tanpa sadar surat undangan pernikahan yang diterimanya semakin bertumpuk di atas lemari es tempat ia biasa menaruhnya tiba-tiba saja ide itu mampir di benaknya. Ia ingat ayahnya pernah bilang kalau laki-laki harus mempunyai hobi dan Pemuda Y sadar kalau kebiasaannya kentut sembarangan bukanlah ide yang bagus untuk dijadikan hobi maka mengoleksi surat undangan pernikahan terasa seperti sebuah ide segar di kepalanya.

Sejak saat itu Pemuda Y mulai menyimpan setiap undangan pernikahan yang diterimanya. Ia hanya mengoleksi undangan pernikahan yang ditujukan atas namanya sendiri. Itu artinya surat undangan pernikahan yang ditujukan selain kepadanya tidak akan ia koleksi. Ia sengaja memilih hal itu karena baginya setiap undangan pernikahan selalu memberinya sebuah cerita dan kenangan tersendiri. Dan ia sangat senang setiap kali mengenang cerita-cerita tersebut. Undangan dari Antonio yang tadi pagi ia terima misalnya ; ia pertama kali bertemu dengan bocah itu di sebuah komunitas pecinta gulat di kotanya. Mereka kemudian berkenalan karena sering bertemu dan menjadi kawan dekat. Dari perkenalannya itu ia tahu kalau Antonio adalah anak seorang kepala desa dan masih satu garis keturunan dengan Prabu Siliwangi. Antonio pernah bercerita kalau para keturunan Prabu Siliwangi mewarisi ajian Pamacan dari para leluhurnya. Konon, mereka yang mewarisi ajian itu akan berubah menjadi harimau jika sedang marah. Tidak ada orang yang berani melawan seseorang yang mempunyai ajian Pamacan. Sayangnya ajian itu hanya diwariskan sampai kepada keturunan ke 200. Antonio adalah keturunan Prabu Siliwangi ke 201.

Antonio menikah dengan teman sekelasnya ketika SMA dan mereka sudah berpacaran selama lima tahun. Rupanya, selain keturunan ke 201 dari Prabu Siliwangi dan anak seorang kepala desa, Antonio juga adalah seorang laki-laki yang setia, setidaknya kepada tiga hal : ia tetap tinggal di pondok kos yang sama selama tiga tahun, ia masih memotong rambutnya dengan gaya yang itu-itu saja, dan ia menikah dengan perempuan yang itu-itu juga. 

Begitu surat undangan pernikahan Antonio bercerita. 

Dan Pemuda Y masih mempunyai 49 cerita dan kenangan dari 49 surat undangan pernikahan lainnya.

Yang bisa menandingi kesetiaan Antonio mungkin hanya Pemuda Arief, kawannya yang lain. Surat undangan pernikahannya mungkin yang terbaik di antara semua koleksi surat undangan pernikahan milik Pemuda Y. Maklum, Pemuda Arief adalah seorang fotografer sekaligus pemilik sebuah tempat percetakan. Jadi ia tidak perlu khawatir surat undangan pernikahannya akan semahal apa.

Surat undangan penikahan berlatar hitam itu dibuat dengan kualitas kertas nomor wahid, diisi dengan foto-foto pre-wed mereka yang penuh kemesraan, dan beberapa kutipan kalimat romantis dari film-film yang pernah mereka tonton bersama. 

"Menikah adalah cara untuk mengatakan aku cinta kamu"- Shah Rukh Khan, My Name Is Khan. 

Itu adalah salah satu kutipan yang Pemuda Arief sertakan dalam surat undangannya tepat di bawah fotonya ketika sedang memainkan gitar di hadapan pasangannya.

Pemuda Arief juga adalah seorang laki-laki yang setia. Mereka sudah berpacaran selama delapan tahun, lima bulan, tiga belas hari, sebelum memutuskan untuk menikah. Meski di tahun terakhir menjelang pernikahannya, Pemuda Arief pernah hampir tergoda oleh seorang gadis berkacamata yang ia temui di sebuah acara resepsi pernikahan kawannya.

Pemuda Arief sedang mengantri mengambil nasi ketika tanpa sengaja tangannya menyentuh tangan gadis di depannya yang kebetulan juga hendak mengambil nasi. Kulit gadis itu terasa lembut di tangannya, dan ketika ia menoleh, pandangannga beradu dengan pandangan gadis itu dan "subhanallah" gadis itu semanis sirup Tjampolay. Gadis itu mengenakan kacamata berbingkai tebal tapi bola matanya terlihat jelas. Bundar, hitam, bening sekaligus begitu dalam. Membuat Pemuda Arief lupa kalau ia punya pacar yang sudah dipacarinya selama delapan tahun.

Pemuda Arief baru sadar setelah biduan dangdut berteriak kencang dari panggung dan ia ternyata belum mengambil lauk apa pun karena begitu terpesona oleh gadis berkacamata tebal yang baru dilihatnya. Jancuk, Pemuda Arief terpaksa harus kembali mengantri.

Yang tidak begitu setia mungkin kisah cintanya Aa Wowo. Ia menikah sebulan yang lalu. Pemuda Y hadir di pernikahannya meskipun hari itu hujan dan jalanan menuju ke tempat acara becek dan berlumpur.

Aa Wowo adalah kakak kelasnya ketika di sekolah menengah atas. Pemuda Y mengenalnya karena kebetulan ia pernah menjadi anggota OSIS dan Aa Wowo adalah ketua umumnya. Dan rasanya Aa Wowo selalu menjadi ketua umum dalam setiap organisasi yang ada di sekolahnya ; di Pramuka, di badan amil zakat infaq dan sodaqoh, di forum pecinta alam, forum pecinta kopi, forum pecinta dedek-dedek gemes berhijab dan diam-diam di forum pemuda pecinta Japan Adult Video.

Sewaktu sekolah Aa Wowo pernah berpacaran dengan teman sekelasnya yang bernama Hani. Seingat Pemuda Y mereka berpacaran cukup lama. Cukup lama untuk membuat Pemuda Y bosan melihat mereka berboncengan di motor setiap pulang sekolah. Mereka kemudian berpisah. Dari desas-desus yang didengarnya, mereka berpisah karena Aa Wowo berselingkuh dengan seorang gadis yang berasal dari Bandung. Entah benar atau tidak tapi yang jelas di surat undangan pernikahannya Aa Wowo tidak menikah dengan Hani atau pun dengan gadis yang berasal dari Bandung. Aa Wowo menikah dengan seorang bidan.

Begitulah, Pemuda Y sangat menyenangi ritual mengenang seseorang melalui surat undangan pernikahannya. Jika surat undangan pernikahan itu datang dari kawan lamanya maka Pemuda Y akan menggali ingatannya lebih jauh lagi. Ingatannya yang paling jauh mungkin tentang Adi Susanto, kawannya sewaktu SD.

Surat pernikahannya ia terima sekitar satu tahun yang lalu. Mereka sudah lama tidak pernah bertemu. Adi Susanto pindah ke Banyuwangi ketika kelas dua SMP. Ternyata Adi Susanto masih mengingatnya dan memberinya surat undangan pernikahan meskipun tentu saja Pemuda Y tidak bisa ikut menghadiri acara resepsinya.

Adi Susanto adalah seorang fans AC Milan, terutama Andriy Shevchenko. Ia bahkan sering sekali menuliskan namanya dengan Adi Shevchenko. Ia kawan dekat Pemuda Y. Mereka satu SD dan melanjutkan SMP di tempat yang sama. Mereka sering bermain PS bersama sepulang sekolah. Waktu itu rental PS hanya ada di kota kecamatannya jadi mereka hanya bisa bermain PS sepulang sekolah. Itu pun tidak bisa setiap hari karena sisa uang jajan mereka kadang tidak cukup untuk membayar sewa PS.

Tapi rupanya Adi Susanto begitu ketagihan bermain PS. Ia yang tadinya hanya bermain PS dua kali seminggu sepulang sekolah menjadi setiap hari. Ia bahkan lebih sering masuk rental PS daripada masuk kelas. Ia tidak naik kelas dan orang tuanya memindahkan sekolahnya ke Banyuwangi. 

Pemuda Y hanya sesekali bertemu jika libur Lebaran atau ketika liburan panjang sekolah. Mereka semakin jarang bertemu ketika Pemuda Y melanjutkan kuliahnya keluar kota. Dan mereka tidak pernah bertemu lagi setelah Pemuda Y lulus kuliah. Di tahun ke empat setelah Pemuda Y lulus kuliah, Adi Susanto mengiriminya surat undangan pernikahan. Ternyata ia berjodoh dengan gadis dari Banyuwangi.

Pemuda Y sangat menyenangi hobinya. Hobi ini tidak merepotkan siapa pun. Pemuda Y bahkan tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali untuk hobinya. Kawan-kawannya yang akan menikah pasti akan dengan sangat senang hati memberinya surat undangan, bahkan tanpa perlu ia memintanya. Benar-benar hobi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Tapi akhir-akhir ini hobinya sering menjadi bumerang buat dirinya sendiri. Ini semua gara-gara kawan-kawan kuliahnya sudah mulai menikah satu per satu dan hanya menyisakan tiga laki-laki yang belum menikah. Pemuda Y ada di antara ketiga laki-laki tersebut. 

Tapi Pemuda Y yang selalu menjadi sasaran tembak ejekan semua kawan-kawannya.

Pertama, karena di antara ketiga laki-laki lain yang belum menikah mungkin hanya dirinya yang bernasib paling sial. Kedua laki-laki lainnya sudah mempunyai pasangan dan hanya tinggal menunggu waktu saja. Laki-laki pertama sedang menunggu studi S2nya kelar, sedangkan laki-laki kedua sedang menunggu calonnya menyelesaikan kontrak kerjanya di Jepang. Pemuda Y sendiri tidak menunggu siapa-siapa dan ditunggu siapa-siapa. Asu betul, memang.

Kedua, semua ini terkait karena hobinya mengoleksi surat undangan pernikahan. Betul, hobinya memang tidak merugikan siapa pun. Tapi setiap kali ia memamerkan koleksinya kepada kawan-kawannya mereka selalu spontan bilang, "terus surat undanganmu sendiri kapan?".

Pemuda Y bahkan pernah melakukan kesalahan fatal dengan mengunggah foto koleksinya ke facebook dengan kalimat gagah "Harta Karunku" yang langsung disambar oleh 78 komentar dari kawan-kawannya. Yang pertama kali berkomentar adalah kawannya yang  akun facebooknya bernama Ubed Sukakangen, "terus undangan pernikahanmu kapan?".

Dan 77 komentar lainnya berkalimat sama.

Setiap kali mengingat hal itu, rasanya Pemuda Y seperti sedang mengunyah mangga muda. Kecut.

Mereka semua tidak tahu kalau sebenarnya Pemuda Y pernah jatuh cinta setengah mampus kepada seorang gadis. Dan gadis itu juga mencintainya. Mereka saling mencintai. Tapi Pemuda Y bukan laki-laki setia, seperti Aa Wowo. Ia meninggalkan gadis itu dan berpaling kepada gadis lain. Lalu Pemuda Y kembali kepada gadis itu, dan gadis itu masih menerimanya. Dan Pemuda Y kembali meninggalkannya demi gadis lain. Dan lagi-lagi Pemuda Y kembali  kepada gadis itu dan gadis itu masih mau menerimanya. Dan Pemuda Y kembali meninggalkannya. Begitu seterusnya sampai suatu kali gadis itu tidak bisa menerimanya lagi. Sambil sesenggukan gadis itu berkata, "kamu tahu rasanya jadi tissue toilet yang bisa kamu pakai dan buang seenaknya?! Itu aku! Brengsek!"

Setelah mengucapkan kata brengsek gadis itu pergi dan Pemuda Y dikutuk untuk terus berharap kalau suatu hari gadis itu akan kembali kepadanya.

Dan gadis itu kembali kepadanya, sembilan bulan sebelum Pemuda Y menerima surat undangan pernikahan dari Antonio. Pada suatu sore yang basah karena seminggu penuh diguyur hujan. Tapi hanya namanya saja yang datang. Di sebuah surat undangan pernikahan bersampul ungu dengan sebuah pita di ujungnya dan sebuah lirik lagu The Cure di belakangnya. Lirik lagu itu dulu sering Pemuda Y pakai untuk merayu gadis itu. Dan kini lirik lagu itu dipakai si gadis untuk mewartakan pernikahannya yang akan berlangsung hari Jum'at depan. Tembelek singa!

I don't care if Monday's blue
Tuesday's grey and Wednesday too
Thursday i don't care about you
It's Friday i'm in love

Setiap kali ia mengingatnya Pemuda Y seperti sedang mengunyah mangga muda. Kecut sekali. Tapi yang ini ratusan kali lebih kecut.

Tambun Selatan, 27 Januari 2016



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar