Rabu, 23 Oktober 2013

YOU'RE SO GREAT DAN MISTERI HILANGNYA RESQIOSO

Tiba-tiba Resqioso menghilang. Aku kaget, tentu saja, karena dia adalah salah satu kawan dekatku. Meski pada awalnya aku menanggapinya biasa saja saat Bram, kawanku yang lain, mengabarkan berita itu. Karena kami punya kesibukan masing-masing dan tidak ada aturan di antara kami untuk saling memberi kabar setiap hari. Aku kadang menghubunginya, kadang dia sendiri yang berkunjung ke tempatku.

Tapi cerita itu menjadi lain saat Bram berhipotesis bahwa Resqioso menghilang beberapa saat setelah dia mengirimkan sebuah mixtape dan zine untuk seorang gadis! Ini menarik. Aku tahu Resqioso menyukai gadis itu tapi aku tidak tahu sampai di mana hubungan mereka. Apakah si gadis juga mengetahui perasaan Resqioso? Atau mereka sudah sama-sama saling mengetahui perasaan masing-masing? Atau mungkin Resqioso membawa misi tersembunyi lewat kiriman mixtape dan zinenya? Aku tidak tahu pasti karena Resqioso selalu bungkam mengenai masalah asmaranya kepadaku.

Namun justru di situlah letak hipotesis Bram berpusat. Resqioso, menurut Bram, tidak hanya mengirim mixtape dan zine saja  kepada gadis itu melainkan juga perasaanya. Dengan kata lain, Resqioso menyatakan cintanya kepada gadis itu lewat mixtape!! Dan ini yang membuatku takut, cinta itu bertepuk sebelah tangan dan Resqioso menghilang karenanya.

Aku tahu terkadang cinta bisa membuat seseorang berbuat gila. Tapi aku ragu jika Resqioso sampai harus berbuat nekat karena cintanya ditolak. Aku membuang jauh-jauh semua pikiran buruk yang beterbangan di kepalaku. Meski akhir-akhir ini aku banyak mendengar kabar bunuh diri yang menghampiriku dari berbagai berita di internet maupun surat kabar. Ada siswi SMP yang bunuh diri karena tidak tahan menghadapi pengumuman kelulusan ujian nasional. Ada juga berita tentang lelaki yang menabrakan diri ke arah kereta api yang sedang lewat. Aku berusaha untuk tidak membayangkan kejadian itu menimpa Resqioso. Sungguh merinding membayangkannya.

Aku mencoba memastikan kabar dari Bram tersebut. Aku kirim pesan kontak BBMnya, hasilnya tanda silang, BBMnya tidak aktif. Kemudian aku kirim sms juga, tetap tidak berbalas. Akhirnya aku mencoba menelponnya, dan ponselnya tidak aktif! Aaah aku menjadi benar-benar khawatir. Apalagi mendengar kata-kata Bram yang terus terngiang di telinga, "lalu apalagi yang hendak dicapai jika keinginan terbesarnya sudah terpenuhi?". Aku tahu maksud kata-kata Bram tersebut, keinginan terbesar Resqioso adalah melihat konser Blur di Lapangan D Senayan kemarin. Dan aku ingat betapa bahagianya seorang Resqioso karena bisa melihat idolanya secara langsung. Bahkan aku sampai terharu ketika mendengar dia bercerita bagaimana dia meminjam uang 200 ribu kepada ibunya sebagai tambahan untuk membeli tiket. "Sekali ini saja, Bu, untuk seumur hidup" begitulah pinta dia pada sang ibu. Sang ibu pun luluh dan memberinya uang.

Sekali lagi aku berusaha mencari kabarnya melalui dunia maya, tempat di mana dia selalu aktif berkeliaran di dalamnya. Tapi kemudian aku menemukan hal yang membuat bulu kuduk kembali berdiri. Kicauan terakhirnya di twitter, 3 hari yang lalu, adalah seperti ini, "jendela, kursi, atau pistol di meja~ ". Anjiiing! Aku semakin kalut. Aku menjadi teringat Kurt Cobain, aku merasa seperti Krist Novoselic saat menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Kurt Cobain sebelum bunuh diri. Aku bingung, dan tidak tahu harus berbuat apa selain menunggu kabar darinya.

Sebenarnya aku ingin sekali pergi ke rumahnya. Tapi sial, aku lupa jalan menuju rumahnya. Aku hanya pernah sekali berkunjung ke rumahnya, waktu itu malam hari sehingga aku tidak bisa mengingat tempatnya.

Sekali lagi aku meyakinkan diriku untuk berpikir positif. Aku tahu kadang cinta memang bisa berjalan di luar nalar manusia. Menjungkir balikkan logika. Tapi aku tidak pernah setuju, jika hanya karena cinta dia harus mengakhiri hidupnya. Itu tindakan bodoh menurutku. Sangat bodoh.

Tetapi tetap saja aku tidak bisa tenang. Aku malah kembali teringat pada cerita Resqioso tentang afterconcert-nya Blur. Dia merasa sedikit kecewa, karena You're So Great tidak dibawakan pada konser malam itu. Padahal itu adalah lagu yang sangat ingin sekali dia dengar.

Aku tidak tahu alasan Resqioso menyukai lagu itu.  Tapi mungkin itu adalah nyanyiannya sendiri untuk gadis yg dikiriminya sebuah mixtape. Lagu yang dalam harapan Resqioso akan dibawakan oleh Blur untuknya suatu saat nanti secara personal. Atau mungkin juga lagu yang akan dia nyanyikan juga untuk gadis penerima mixtape di altar pernikahan mereka nanti, atau di pernikahan gadis itu dgn seseorang yang bukan Resqioso. Aku tiba-tiba teringat nyanyian Graham Coxon itu.

And I feel the light in the night and in the day
And I feel the light
When the sky's just mud and grey
And I feel the night when you tell me it's OK
Coz you're so great and I love you


Tiba-tiba aku menangis mendengarnya . .

RSCM, 30 Mei 2013