Tiba-tiba
Resqioso menghilang. Aku kaget, tentu saja, karena dia adalah salah satu
kawan dekatku. Meski pada awalnya aku menanggapinya biasa saja saat
Bram, kawanku yang lain, mengabarkan berita itu. Karena kami punya
kesibukan masing-masing dan tidak ada aturan di antara kami untuk saling
memberi kabar setiap hari. Aku kadang menghubunginya, kadang dia sendiri
yang berkunjung ke tempatku.
Tapi cerita itu menjadi
lain saat Bram berhipotesis bahwa Resqioso menghilang beberapa saat
setelah dia mengirimkan sebuah mixtape dan zine untuk seorang gadis! Ini
menarik. Aku tahu Resqioso menyukai gadis itu tapi aku tidak tahu sampai
di mana hubungan mereka. Apakah si gadis juga mengetahui perasaan Resqioso? Atau
mereka sudah sama-sama saling mengetahui perasaan masing-masing? Atau
mungkin Resqioso membawa misi tersembunyi lewat kiriman mixtape dan
zinenya? Aku tidak tahu pasti karena Resqioso selalu bungkam mengenai masalah
asmaranya kepadaku.
Namun justru di situlah letak hipotesis Bram berpusat.
Resqioso, menurut Bram, tidak hanya mengirim mixtape dan zine saja kepada gadis itu melainkan juga perasaanya. Dengan kata lain, Resqioso menyatakan
cintanya kepada gadis itu lewat mixtape!! Dan ini yang membuatku takut, cinta
itu bertepuk sebelah tangan dan Resqioso menghilang karenanya.
Aku tahu terkadang cinta bisa membuat seseorang berbuat gila.
Tapi aku ragu jika Resqioso sampai harus berbuat nekat karena cintanya
ditolak. Aku membuang jauh-jauh semua pikiran buruk yang beterbangan di
kepalaku. Meski akhir-akhir ini aku banyak mendengar kabar bunuh diri
yang menghampiriku dari berbagai berita di internet maupun surat kabar.
Ada siswi SMP yang bunuh diri karena tidak tahan menghadapi pengumuman
kelulusan ujian nasional. Ada juga berita tentang lelaki yang menabrakan diri ke
arah kereta api yang sedang lewat. Aku berusaha untuk tidak membayangkan
kejadian itu menimpa Resqioso. Sungguh merinding membayangkannya.
Aku mencoba memastikan kabar dari Bram tersebut. Aku kirim pesan kontak BBMnya,
hasilnya tanda silang, BBMnya tidak aktif. Kemudian aku kirim sms juga,
tetap tidak berbalas. Akhirnya aku mencoba menelponnya, dan ponselnya tidak aktif! Aaah aku menjadi benar-benar khawatir. Apalagi
mendengar kata-kata Bram yang terus terngiang di telinga, "lalu apalagi
yang hendak dicapai jika keinginan terbesarnya sudah terpenuhi?". Aku
tahu maksud kata-kata Bram tersebut, keinginan terbesar Resqioso adalah melihat
konser Blur di Lapangan D Senayan kemarin. Dan aku ingat betapa
bahagianya seorang Resqioso karena bisa melihat idolanya secara
langsung. Bahkan aku sampai terharu ketika mendengar dia bercerita
bagaimana dia meminjam uang 200 ribu kepada ibunya sebagai tambahan untuk membeli tiket. "Sekali ini saja, Bu, untuk seumur hidup" begitulah pinta dia pada sang ibu. Sang ibu pun
luluh dan memberinya uang.
Sekali lagi aku berusaha mencari kabarnya melalui dunia maya, tempat di mana dia selalu aktif berkeliaran
di dalamnya. Tapi kemudian aku menemukan hal yang membuat bulu kuduk
kembali berdiri. Kicauan terakhirnya di twitter, 3 hari yang lalu,
adalah seperti ini, "jendela, kursi, atau pistol di meja~ ". Anjiiing!
Aku semakin kalut. Aku menjadi teringat Kurt Cobain, aku merasa seperti
Krist Novoselic saat menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Kurt
Cobain sebelum bunuh diri. Aku bingung, dan tidak tahu harus berbuat apa
selain menunggu kabar darinya.
Sebenarnya aku ingin sekali pergi ke
rumahnya. Tapi sial, aku lupa jalan menuju rumahnya. Aku hanya pernah
sekali berkunjung ke rumahnya, waktu itu malam hari sehingga aku tidak
bisa mengingat tempatnya.
Sekali lagi aku meyakinkan diriku
untuk berpikir positif. Aku tahu kadang cinta memang bisa berjalan di
luar nalar manusia. Menjungkir balikkan logika. Tapi aku tidak pernah
setuju, jika hanya karena cinta dia harus mengakhiri hidupnya. Itu
tindakan bodoh menurutku. Sangat bodoh.
Tetapi tetap saja aku
tidak bisa tenang. Aku malah kembali teringat pada cerita Resqioso
tentang afterconcert-nya Blur. Dia merasa sedikit kecewa, karena You're
So Great tidak dibawakan pada konser malam itu. Padahal itu adalah lagu
yang sangat ingin sekali dia dengar.
Aku tidak tahu alasan
Resqioso menyukai lagu itu. Tapi mungkin itu adalah nyanyiannya sendiri
untuk gadis yg dikiriminya sebuah mixtape. Lagu yang dalam harapan
Resqioso akan dibawakan oleh Blur untuknya suatu saat nanti secara
personal. Atau mungkin juga lagu yang akan dia nyanyikan juga untuk
gadis penerima mixtape di altar pernikahan mereka nanti, atau di
pernikahan gadis itu dgn seseorang yang bukan Resqioso. Aku tiba-tiba
teringat nyanyian Graham Coxon itu.
And I feel the light in the night and in the day
And I feel the light
When the sky's just mud and grey
And I feel the night when you tell me it's OK
Coz you're so great and I love you
Tiba-tiba aku menangis mendengarnya . .
RSCM, 30 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar