Kamis, 27 Agustus 2015

10 Barang Yang Akan Kamu Bawa Jika Rumahmu Kebakaran

Aku baru saja membaca kumpulan tulisan tentang 10 Barang Yang Akan Kamu Bawa Jika Rumahmu Kebakaran di sebuah blog. Agak ironis sebenarnya karena baru seminggu yang lalu kamar kostku kebakaran dan aku tidak sempat memilih-milih barang apa saja yang bisa aku selamatkan. Meskipun tidak ada banyak barang di kamar kostku tapi tetap saja aku harus kehilangan beberapa buku dan beberapa CD musik yang aku suka. Jika saja aku membaca artikel itu sebelum peristiwa kebakaran terjadi mungkin saja barang-barang itu bisa aku selamatkan.

Seandainya saja peristiwa kebakaran itu belum terjadi dan aku harus menyusun daftar tentang 10 barang yang akan aku bawa jika rumahku kebakaran mungkin daftarnya akan menjadi seperti ini :

1. Tas Ransel Berwarna Hijau Lumut Merk Fido Dido

Sebenarnya itu bukan tas ransel juga. Hanya tas gendong biasa. Warnanya hijau serupa lumut dengan beberapa garis kuning dan biru di bagian tepinya. Aku membelinya di sebuah toko buku. Niat awalnya aku hendak membeli buku tapi begitu melihat tas itu aku langsung jatuh cinta. Ada yang bilang kalau kita akan membeli sebuah barang bukan hanya kita yang memilihnya tetapi barang itu juga. Rupanya tas ini memang memilihku. Sepertinya kita memang berjodoh karena tas ini berhasil aku bawa ketika kebakaran itu terjadi.

2. Sepatu Converse Berwarna Biru Navy yang Sudah Buluk

Alasan utamanya adalah karena sepatu ini adalah pemberian ibuku ketika aku berulang tahun yang ke 23. Itu artinya sudah dua tahun sepatu ini menemani kakiku. Bolong di bagian jari kelingking dan warnanya yang semakin buluk karena tidak pernah dicuci adalah bukti kesetiannya. Selain karena sebenarnya aku selalu kesulitan mendapatkan sepatu sesuai dengan ukuran kakiku yang terbilang kecil.

3. Novel Berjudul Kiss Me Again Karya Ciu Cahyono

Sebenarnya ada banyak buku yang ingin aku selamatkan, terutama karya Eka Kurniawan. Tapi buku ini spesial karena ini buku pertama yang aku beli. Aku ingat membelinya di sebuah toko buku kecil di kota lamaku sebelum aku pindah rumah. Tidak ada ekspektasi apa-apa terhadap novel ini. Aku hanya ingin membeli sebuah novel. Titik. Tapi setelah membacanya ternyata aku menyukai ceritanya. Tentang seorang pelacur bernama Pelangi yang jatuh cinta pada salah satu pelanggannya. Si pelanggan, namanya Zaman, cuma datang sekali dan membeli kening Pelangi. Ya, kening. Katanya, kau boleh memberikan semua bagian tubuhmu kepada setiap lelaki asal jangan kening. Menurutku itu lucu dan romantis sih. Tapi ceritanya berakhir tragis. Dan aku menyukai cerita-cerita yang berakhir tragis.

4. Album Longway To Nowhere dari Teenage Death Stars

Agak bingung juga menentukan album musik mana yang layak diselamatkan. Tapi aku memilih album ini. Meskipun lahir dari band yang mengaku nihilis album ini justru menyimpan makna yang sangat filosofis. Yah, setidaknya begitu menurutku.
Hidup ini mungkin saja sama seperti judul album ini, Longway To Nowhere, sebuah perjalanan jauh yang entah ke mana akhirnya dan apa tujuannya. Dan satu-satunya jalan untuk menikmatinya hanyalah dengan bersenang-senang. Seperti musik di album ini. Ugal-ugalan dan penuh hasrat bersenang-senang. Kamu merasa tidak bisa bernyanyi? Tertawalah. Kamu merasa hidup ini tai ucing? Tertawalah lagi.

5. Sebuah Cangkir Bergambar Garfield

Aku lupa menemukan dan membeli cangkir ini dari mana. Yang aku ingat hanyalah alasan membelinya. Aku membelinya karena gambarnya lucu. Seekor kucing. Dan belakangan aku tahu kucing itu bernama Garfield. Aku bukan seorang penggemar kucing, bahkan aku tidak pernah merasa tertarik untuk memelihara hewan (kecuali mungkin burung gagak). Cuma karena gambar kucing di cangkir itu lucu maka aku memutuskan untuk langsung membelinya. Lagipula untuk seorang pecandu kopi sepertiku, mempunyai sebuah cangkir khusus untuk minum kopi rasanya sudah menjadi suatu kewajiban.

6. Pemantik Api Bergambar Cover Album The Velvet Ubderground And Nico

Di dekat stasiun kereta api tempat aku biasa berangkat, terdapat beberapa tukang loak yang sering menggelar lapaknya setiap malam. Rasanya mereka menjual hampir berbagai jenis barang bekas pakai. Dari mulai lukisan, sepatu, alat elektronik hingga perlengkapan memasak. Salah satu barang yang berhasil aku dapatkan adalah sebuah pemantik api berwarna putih dengan gambar pisang di tengahnya. Warna putihnya sebagian sudah luntur, mungkin karena keseringan dipakai. Gambar pisang itu sendiri adalah logo album pertama The Velvet Underground yang dibuat oleh seniman pop art, Andy Warhol.

7. Sebuah Asbak dari Vietnam

Suatu kali, Bu Siti Rohimah, bosku mendapat kesempatan berlibur ke Vietnam. Dia berada di negara itu selama tiga hari. Sepulangnya dari sana beliau membawakanku sebuah asbak sebagai oleh-oleh karena teringat kalau aku seorang perokok. Padahal aku sempat berharap beliau akan membawakanku kaos bergambar palu arit.

8. Kacamata Minus

Tanpa kacamata ini aku tidak bisa melihat dengan jelas. Bahkan sekarang pun penglihatanku sudah mulai tidak jelas meskipun sudah memakai kacamata. Mungkin sudah saatnya berganti kacamata. Hanya saja sampai sekarang aku masih belum menemukan kacamata dengan frame yang cocok.

9. Topi Jerami

Aku selalu mengaku mendapatkan topi jerami ini dari seorang bajak laut. Cerita sebenarnya, aku mendapatkan topi ini dari sebuah toko cinderamata di Kalimantan. Mungkin akan sedikit lebih masuk akal jika aku mengaku mendapatkan topi ini dari salah seorang suku Dayak.

10. Kemeja Hawaii Bekas

Aku memang suka membeli barang-barang bekas. Selain pemantik api yang aku dapatkan di tukang loak di dekat stasiun, salah satu barang bekas yang berhasil aku dapatkan lagi adalah sebuah kemeja Hawaii. Aku mendapatkannya di sebuah toko pakaian bekas di sebuah pasar. Tadinya aku mencari jaket atau celana jins bekas tapi tidak ada. Aku malah tertarik kepada kemeja Hawaii ini dan langsung membelinya.

Itulah daftar dari 10 barang yang akan aku selamatkan jika rumahku kebakaran. Sayangnya daftar itu baru aku susun setelah kamar kost yang aku tempati benar-benar terbakar. Dari daftar yang aku sebutkan tadi hanya ada beberapa barang yang berhasil aku selamatkan, diantaranya adalah tas, sepatu, kemeja dan pemantik api. Sementara buku-buku dan CD musikku semuanya ludes terbakar. Termasuk cangkir bergambar Garfield dan asbak dari Vietnam oleh-oleh dari Bu Siti Rohimah. Aku ingat asbak itu pasti ikut terbakar. Sebelum aku jatuh tidur karena amat mengantuk, aku masih sempat merokok dan menaruhnya di asbak itu. Dan, ya, aku lupa mematikannya.

Kayu Manis, 27 Agustus 2015