Senin, 18 Januari 2016

Hal-hal Yang Perlu Dipersiapkan Untuk Sebuah Pernikahan Versi Saya Sendiri

Oleh : Antonio Nurhega

Pengantar : akhirnya Antonio Nurhega menikah. Ia pasti berbahagia karena bisa menikah dengan gadis yang dicintainya selama ini --sekaligus mungkin bisa mempraktekkan deep throat secara langsung. Ia ingin berbagi kebahagiannya kepada kita semua. Lebih dari itu ia juga ingin berbagi pengalamannya dalam mempersiapkan pesta pernikahannya. Sayangnya, ia lupa password blognya jadi terpaksa ia menumpang tulisannya di blog saya. Tidak apa, kata saya. Yang penting niatnya baik dan mulia. Karena itu sekarang saya posting tulisannya yang tadi sore dikirimkan olehnya via email. Selamat membaca.

Pernikahan adalah impian semua orang, tidak terkecuali Naruto. Tokoh ninja idola semua orang itu kini sudah menikah dan dikaruniai dua orang anak. Bagi generasi 90an, generasi yang mengaku sebagai generasi paling bahagia menurut mereka sendiri, pertanyaan kapan nikah mungkin sudah tidak asing lagi dan mungkin malah menjadi sebuah pertanyaan horor, tapi percayalah perasaan itu juga dirasakan oleh orang tua ketika ditanya kapan punya mantu. Anda tidak sendirian, sob

Saya sendiri sudah melangsungkan pernikahan tanggal 16 Januari 2016 kemarin. Kecuali ijab qabul, tidak ada lagi hal yang romantis pada pernikahan saya. Konsep pernikahan saya sendiri berkonsep standar Indonesia banget ; dimulai dari datangnya mempelai pria yang diiringi oleh lengser, sambutan, ijab qabul, saweran, undangan datang silih berganti memberikan amplop diiringi alunan lagu dari wedding singer, dan malamnya ditutup dengan santapan rohani. Sebenarnya saya sendiri sudah berusaha membuat konsep pernikahan yang sangat romantis. Setelah acara saweran, saya berencana berjalan diatas karpet merah diiringi alunan musik syahdu, lalu sang MC akan membacakan biodata dan perjalanan cinta kami, tapi apa mau dikata, saat saya akan melangsungkan acara tersebut pihak keluarga malah mengadakan acara sholawatan. Bisa saja saya menghentikan acara sholawatan tersebut, tapi saya takut kualat dan timbul konflik keluarga, akhirnya saya memilih mengalah, yang penting malam itu saya bisa nyilit

Tapi tidak ada salahnya juga saya berbagi hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mengadakan pesta pernikahan, menurut saya sendiri: 
1. Pasangan
Sebelum berbicara lebih jauh, jangan lupakan hal yang satu ini. Memilih pasangan itu kadang gampang kadang susah. Ada yang baru kenal sebentar langsung jadi, ada juga yang sudah lama berpacaran kemudian berakhir indah di pernikahan. Ada yang malah gagal sampai di pelaminan. Ingat! Pasangannya harus lawan jenis, kita tidak hidup di benua biru yang melegalkan pernikahan sesama jenis, sama pohon ataupun sama Menara Eiffel.

2. Lamaran
Setelah kita menemukan pasangan yang tepat saatnya kita melakukan lamaran. Lamaran bertujuan untuk meminta izin kepada orang tua sang putri bahwa kita ingin mempersunting putrinya. Biasanya acara lamaran dilakukan setengah sampai satu tahun sebelum pernikahan.

3. Mahar 
Jika maharnya berbentuk emas maka lebih baik beli mas kawin lebih awal, karena harga emas cenderung naik dari waktu ke waktu.

4. Seserahan
Sambil menunggu datangnya hari H, bolehlah kita nyicil buat beli seserahan. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, begitu kata pepatah.

5. Pre Weddig
Hal yang menurut saya tidak terlalu penting namun sangat penting menurut Panji Pratama Saputra. Pre wedding adalah kegiatan mengabadikan foto berdua sebelum pernikahan. Proses pembuatannya sendiri memakan waktu satu bulan. Pilihlah tema sesuai dengan pernikahannya nanti agar pre wedding menjadi lebih berkesan.

6. Souvenir
Banyak jenis souvenir yang bisa dipilih, mulai dari gelas, dompet, sendok, tempat tissue, bahkan jika kita punya uang bisa menghadiahi tamu undangan dengan souvenir iPod shuflle versi 2 GB seperti pernikahan anak sekjen MA pada bulan maret 2014 lalu.

7Undangan
Pengerjaan undangan versi cetak biasanya memakan waktu 10 hari. Jika ingin memajang foto pre wedding di surat undangan kita maka undangan dikerjakan setelah proses pre wedding selesai. Di zaman serba canggih ini undangan tidak hanya lewat kertas. Bagi sahabat-sahabat kita yang jauh kita bisa mengirimkan kabar lewat medsos. Pembuatan undangan versi medsos bisa kita bikin sendiri atau bisa minta tolong sekalian pre wedding.

8. Daftar KUA
Pendaftaran ke KUA bisa melalui kesra desa setempat. Persyaratannya sendiri yaitu, akte kelahiran, ijazah terakhir, fotokopi KTP, pas foto 4x6 2 lembar, 2x3 3 lembar dengan latar belakang biru, dan surat pernyataan masih single atau duda yang ditandatangani di atas materai. Biaya akad pernikahan bila diadakan di rumah Rp 800.000,-pada hari biasa dan tambahan Rp 50.000,- jika hari libur. Jika kepengin gratis maka bisa melangsungkan akad nikah di KUA. Waktu yang tepat buat daftar KUA adalah satu bulan sebelum hari H.

9. Pesta Pernikahan
Ini yang paling ditunggu dari semuanya. Semua menunggu acara ini, keluarga, kerabat terlebih lagi kedua mempelai. Susunan acara sendiri biasanya dibentuk khusus panitia, jika ada permintaan bikin sesuatu yang berbeda bisa dikomunikasikan dengan panitia. Hal yang paling penting di sini adalah ijab qabul. Setelah seleasi ijab qabul rasanya lega sekali.

Begitulah persiapan-persiapan menjelang pernikahan yang perlu dilakukan versi saya sendiri. Bagi saya menikah itu seperti minum kopi, kopi sepuluh ribu adalah kopi, kopi seratus ribu adalah kopi, sama halnya dengan menikah, nikah sepuluh juta adalah nikah, nikah seratus juta tetap menikah. Persiapan di atas bisa lebih mudah atau malah lebih sulit. Lebih mudah apabila hanya melaksanakan hal-hal wajib aja, bisa lebih sulit jika ditambah acara siraman atau munduh mantu. Hal yang paling penting adalah kehidupan setelah menikah. Semua orang ingin pernikahannya langgeng dan bahagia. Acara penikahan yang kita persiapkan kelak akan dilupakan. Mungkin untuk satu minggu sampai satu bulan rekan-rekan kita masih membicarakan dan  memposting foto-foto acara pernikahan kita, tapi selanjutnya kehidupan kita sendirilah yang paling penting. Pesan dari saya, tak perlu muda atau tua untuk menikah, menikahlah ketika kita siap. Selamat menikah. 


Bantrangsana, 18 Januari 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar