Minggu, 14 Februari 2016

Selamat Ulang Tahun, Pak Mbeb

Antonio Nurhega


"Selamat ulang tahun, Pak Mbeb. Semoga tambah panjang.."

"HBD WYATB"

"Traktir dulu lah baru ngucapin"

"Selamat ulang tahun, Pak Mbeb, silahkan berdoa biar saya yang mengamini"

"BITCH!!"

Arief mengakhiri percakapan di grup whatsapp Garda Syndicate dengan kata bitch. Garda Syndicate adalah nama grup whatsapp mereka berlima, sekaligus nama perusahaan yang sedang mereka rintis sejak empat tahun lalu semenjak mereka lulus kuliah. Sebuah event organizer yang sering mengadakan kegiatan konser di daerah Cirebon. Terkadang mereka juga berubah menjadi sebuah wedding organizer, tergantung orderan. Kini Garda Syndicate bisa dibilang event organizer terbesar di daerah Cirebon.

Pesan pertama dari Tiago, seorang sarjana kimia. Orangnya jenius namun tidak ambisius dan jauh dari kata religius. Walaupun tidak ambisius, ada sebuah tragedi yang membuatnya menjadi ketua senat di kampusnya. Waktu ospek dia sangat menentang perpeloncoan. Menurutnya perpeloncoan adalah tradisi peninggalan masa Orba, kurikulum saja berubah kenapa budaya perpeloncoan tetap saja dipertahankan. Semua rekan-rekannya mendukung, sebagian dosen juga mendukung, maka tak pelak dia terpilih menjadi ketua senat. Satu hal yang menjadi kelebihan Tiago adalah pencitraan. Dia mempunyai citra bagus di lingkungan sekitarnya. Tidak banyak yang tahu kalo dia sebenarnya seorang pecinta bokep sejati, he’s the bandar, dia juga suka mabuk-mabukan. Tapi menurutnya, kebiasaannya itu tidak ada hubungannya dengan apa yang dipimpinnya. Dia menganalogikannya dengan desa Konohagakure, sebuah desa dalam serial komik Naruto. Pemimpin mereka atau yang disebut hokage kelima adalah seorang perempuan bernama Tsunade. Tsunade adalah seorang penabuk dan senang main judi tapi toh dia bisa memimpin desa Konoha dengan baik. Setelah Tsunade mundur, dia digantikan oleh Kakashi Hatake, ninja tekuat di Konoha yang sayangnya adalah seorang penyuka novel-novel mesum. Tapi tidak bisa dipungkiri kalau Kakashi adalah ninja jenius yang dipercaya penduduk Konoha untuk jadi Hokage. Analogi konyol.

Pesan kedua datang dari Yosie. Tanpa Yosie, Garda Syndicate tidak bisa sebesar ini. Ayah Yosie adalah orang terpandang, pengusaha sukses dan punya banyak relasi. Sejumlah event besar yang diadakan oleh Garda Syndicate berasal dari relasi ayah Yosie, pun demikian dengan modal awal yang tak lain dan tak bukan berasal dari kocek ayah Yosie.

Ricky Joe Armstrong, pesan ketiga berasal darinya. Jika ada yang bertanya siapa yang lebih jenius daripada Tiago, maka Ricky lah jawabannya. Sarjana matematika ini jenius keterlaluan. Sejak usia 22 tahun dia selalu jadi joki tes CPNS. Sebelum ujian CPNS berganti format CAT, dalam setahun hampir 5 kali dia jadi joki, dan semuanya lulus. Dia sendiri tidak berniat jadi PNS, ambisinya bukan itu. Sekarang format seleksi CPNS sudah berganti jadi sistem CAT, sistem berbasis komputer, yang menyulitkannya untuk jadi joki lagi, pendapatannya pun menurun drastis.

Dari kelima di antara mereka, Beny lah yang paling religius. Dia rajin jumatan seminggu sekali. Pembawaannya kalem. Dia mengerti soal permesinan. Setiap ada event dialah yang berada di belakang panggung. Mengatur sound sistem, pencahayaan, dan urusan teknis lainnya.

Yang terakhir adalah Arief, yang biasa dipanggil Pak Mbeb. Dia yang berulang tahun hari ini. Walaupun dia yang sedang ulang tahun tapi maaf saja, dia bukan tokoh utama dalam cerpen ini, makanya deskripsinya sedikit saja. Yang pasti, sebentar lagi dia melanjutkan studi S2 ke luar negeri, sesuatu yang membuat keempat temannya iri.

Hari ini adalah ulang tahun Pak Mbeb yang ke 27. Mereka berencana mengadakan sebuah acara. Setahun yang lalu, saat acara ulang tahun Pak Mbeb yang ke 26, mereka mengadakan perayaan di sebuah restoran cepat saji. Acara yang membosankan menurut Tiago, sampai-sampai dia tertidur. Ide jahil kemudian muncul di kepala keempat temannya, mereka meninggalkan Tiago yang tertidur di restoran sementara mereka semua pergi. Tiago sangat marah, dia tidak bisa dihubungi selama dua minggu dan hanya sebuah gelaran event besar yang membuat Tiago kembali mau menemui mereka berempat. Kejadian itu juga yang membuat Tiago dendam sampai sekarang. Tidak mau kejadian tahun lalu terulang kembali, tahun ini Tiago yang mengatur acara.

Rencananya, perayaan ulang tahun Pak Mbeb yang ke 27 kali ini akan diadakan di tempat Ricky. Di kaki gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. Tempat yang dingin cocok buat mabuk-mabukan, kata Tiago. Ada sedikit masalah untuk acara kali ini, orang tua Ricky tidak suka kalau mereka main karena perilakunya yang suka mabuk-mabukan. Hal itu juga sangat ditentang oleh masyarakat sekitar. Tapi Tiago bisa menyakinkan mereka, Tiago akan bertanggung jawab pada semuanya. Orang tua Ricky pun setuju, dengan syarat tidak diadakan di rumah mereka, tapi di rumah kosong bekas rumah kakek Ricky yang berada di tengah hutan. Tiago malah senang jika acaranya di tempat itu. Sedari awal Tiago memang ingin acaranya diadakan di tempat yang lebih sepi.

Rumah almarhum kakek Ricky sangat indah, terletak di tengah hutan, berbentuk panggung yang terbuat dari kayu. Di belakang rumah terdapat sebuah kolam ikan yang tidak ada ikannya. Setelah seharian mereka membereskan rumah, malamnya mereka siap berpesta. Tersedia berbagai makanan, ada ayam bakar, ikan bakar, dan sebuah kue ulang tahun super besar dengan satu lilin. Sengaja hanya satu lilin, biar seperti babi ngepet, kata Tiago sambil tergelak.

"Birnya mana nih?" Ricky menagih bir kepada Tiago.

"Oke, tunggu sebentar" Tiago segera bergegas ke belakang untuk mengambil bir.

"Kali ini saya juga akan minum bir, untuk merayakan ulang tahun Pak Mbeb" ucap Beni.

"Gitu dong, Ben. Biar jadi laki" sebuah pukulan kecil Yosie hantamkan ke pundak Beni, memberikan Beni dorongan lebih untuk take a beer.

"Minuman datang" Tiago datang dengan 5 gelas bir di tangannya.

"Saya kira akan disediain bir dalam kaleng yang sudah di kocok-kocok sebelumnya, dan pas dibuka birnya akan nyembur ke muka saya" Pak Mbeb yang berulang tahun malam itu sudah berpikiran buruk, seolah-olah akan ada kejutan yang tidak menyenangkan buat dia.

"Tenang saja, kejutannya akan lebih dari ini. Mari bersulang!" Tiago mengangkat gelasnya dengan senyum menyeringai.

Pak Mbeb, Yosie dan Beni langsung meminum bir. Ricky dan Tiago saling berpandangan, Tiago mengedipkan sebelah mata, pertanda acaranya sukses. 

Gluk...glukk.. Ricky meminum dua tegukan bir.

Bruk, bruk, bruk. Pak Mbeb, Yosie dan Beni terjatuh, mulutnya mengeluarkan busa. Ricky menghampiri mereka namun bruk, dia juga terjatuh, tenggorokannya terasa panas, tubuhnya sulit digerakkan. Matanya melihat ke arah Pak Mbeb yang tadi kejang-kejang namun sekarang sudah tidak bergerak. Kaku.

Syuuuur..syuuur. Tiago menumpahkan  bir yang ada di tangannya ke muka Pak Mbeb.

"Selamat ulang tahun, Pak Mbeb, semoga kalian bahagia di neraka sana. Kalian tahu? Sudah setahun saya merencanakan semua ini, semenjak kalian meninggalkan saya sendirian di tempat buruk itu dan membuat saya malu. Kali ini bisa dilihat siapa yang menang? Gimana rasanya bir dicampur sianida? Enak, bukan? Hahahaha" tawa Tiago membelah kesunyian hutan. 

Ricky sudah tidak bisa melihat, gelap. Yosie dan Beni sudah lebih dulu merasakan kegelapan. Dan Pak Mbeb sudah terbujur kaku.

Keesokan harinya penduduk sekitar dihebohkan dengan penemuan empat orang jenazah yang sudah tidak bisa dikenali, jenazah mereka gosong. Sebuah rumah di tengah hutan terbakar api, diduga api berasal dari lilin kue ulang tahun. Hanya satu orang yang ditemukan selamat dengan luka bakar ringan, ditemukan tak sadarkan diri di kolam belakang rumah yang hangus terbakar. Kejadian tersebut dikenang oleh masyarakat sebagai azab pemuda tukang mabuk.          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar