Sabtu, 03 Mei 2014

Beberapa Catatan Mengenai Cerpen "Tini Tak Bisa Menunggu"

1. Cerpen ini ditulis berdasarkan curhatan dari Mas Maung sendiri, suatu sore ketika saya sedang bermain ke pondok kostnya  di kosan Bang Udin.

2. Kisah cinta Mas Maung dan Tini adalah fakta, meskipun dalam cerpen itu beberapa hal sengaja saya lebay-lebaykan.

3. Mas Maung sendiri adalah nama panggilan untuk Cadila. Lucunya, panggilan Maung itu pada awalnya digunakan  sebagai sebutan untuk sepeda motor Supra-X tahun 97 yang sering dipakai oleh Cadila.

4. Motor Supra-X keluaran tahun 97 itu benar-benar ada. Motor itu menjadi saksi bisu untuk beberapa kisah cinta, selain kisah cinta Mas Maung dan Tini (termasuk kisah cinta saya sendiri)

5. Kini motor tersebut sudah tidak dipake lagi oleh Mas Maung, tapi masih sering digunakan oleh Bapak Ahmad Jair untuk menengok empang-empangnya.

6. Sebutan Maung atau Mas Maung pertama kali dicetuskan oleh Yosie Rivanto (kini mereka kost bareng di Kosan Bang Udin)

7. Dan kisah cinta Yosie Rivanto sendiri tidak jauh berbeda dengan kisah cinta Mas Maung dan Tini.

8. Cerpen Tini Tak Bisa Menunggu pertama kali dimuat di zine Nurse Station

9. Lagu Suck It And See dari Arctic Monkeys sengaja saya pilih karena ketika menulis cerpen ini saya sedang rutin mendengarkan album Suck It And See.

10. Kini Tini sudah menikah dan hidup bahagia bersama suaminya dan buah hati mereka

11. Sementara Mas Maung, selepas berpisah dari Tini sempat berpacaran beberapa kali sebelum kemudian memutuskan untuk menjadi jomblo dan berprinsip "berhenti pacaran, perbanyak gebetan!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar