Senin, 05 Agustus 2013

The Good Old Days : Cacing Lovers dan Ode Untuk Seorang Kawan

Ini adalah sebuah tulisan lama saya. Entah kenapa saya tiba-tiba saja ingin mengunggahnya. Mungkin karena merasa bosan sehabis makan sahur sementara mata tidak mengantuk untuk ditidurkan. Atau mungkin saya sedang merindukan orang yang ditulis dalam tulisan ini? Entahlah, yang jelas sebelum mulai menulisnya saya mengambil gitar dan memainkan sepotong lagu. Lagu itu berjudul "Cacing Lovers".

"Kembali merokok lagi, hapuskan penat di hati. Berteman segelas kopi, aku menjadi pahlawan mimpi. ."

Itu adalah lirik awal lagu Cacing Lovers. Tentu saja kalian tidak akan mengetahui lagu tersebut, karena lagu itu tidak pernah direkam. Tapi saya selalu mengingat lagu itu. Lirik dan kord gitarnya pun masih saya ingat sampai sekarang.

Aslinya lagu itu dibuat oleh teman saya yang biasa saya panggil Cacing. Saya sendiri cuma memberi kord gitar saja di lagu itu karrna pada saat itu si Cacing belum bisa bermain gitar. Meskipun saat itu si Cacing belum bisa bermain gitar tapi uniknya si Cacing suka menyenandungkan nada-nada sendiri. Seperti lagu ini, saat itu si Cacing seringkali bersenandung Cacing Lovers aaaaa.. cacing lovers aaaa..

Karena enak didengar saya pun mencoba memasukkan kord gitar kedalamnya dan ternyata makin asik lagunya. Lalu terciptalah reffrain untuk lagu itu. Dari situlah kemudian saya dan Cacing ber-brainstorming mencari lirik lagu dan melidi awalnya. Setelah akhirnya selesai lagu itu pun kami sepakati diberi judul "Cacing Lovers".

Saya tidak ingat persis hari dan tanggal saat lagu itu dibuat. Saya hanya ingat waktunya adalah malam hari. Larut malam malah. Dan bagi Cacing dan anak kost seperti saya malam hari adalah waktu-waktu yang sangat membosankan. Rutinitas kami setiap malam hanya merokok, ngopi, maen gitar, kadang maen PS, dan sisanya ngobrol hal-hal yang tidak jelas. "Obrolane wong kempong" kalau istilah orang Cirebonnya sih. Mungkin malam-malam itu akan lebih berguna jika kami pakai untuk belajar, tapi sayang sekali pilihan untuk belajar rasanya kami singkirkan jauh-jauh.

Begitulah rutinitas kehidupan kuliah kami. Hingga terkadang saya sering bertanya sama Cacing, "Cing lu bosen gak hidup kayak gini terus?". Si Cacing kadang hanya tertawa kecil atau tersenyum menjawab pertanyaan itu, sesekali sambil menghembuskan asap rokoknya ke udara. Wajahnya tampan.

Justru kebosanan itulah yang menjadi inti dari lagu Cacing Lovers. Dengan jenius si Cacing menangkap kebosanan itu dan menjadikannya sebuah lirik dalam lagu ini. Lirik lagu yang saya kutip diawal tulisan ini dengan gamblang menceritakan suasana kebosanan itu. Terpikir dengan segelas kopi dan rokok bahwa penat yang kami rasakan akan hilang, tapi nyatanya tidak.

"Kadang kumerasa jenuh menyiksa diri, otak penuh fantasi, ku jadi horny kembali ooooooooo" Cacing lanjut bernyanyi.

Sebenarnya kami juga bosan tiap hari seperti itu. Begadang, ngopi, ngerokok atau "menyiksa diri" dalam istilah Cacingnya. Tapi jika tidak seperti itu pikitan malah jadi tidak beres, bawaannya horny melulu. Apalagi koleksi bokep di komputer si Kempot (kawan kost lainnya) lumayan lengkap.

"Kepulan asap kian pekat. Udara semakin pengap. Waktuku semakin dekat. Melayang bersama asapnya"

Mungkin hal inilah yang kami harapkan dari setiap asap rokok yang kami hisap. Melayang bersama asapnya. Maksudnya, semua kebosanan ini akn lenyap bersama asap rokok yang hilang di udara.

Tapi Cacing sadar bukan itu jalan keluar dari semua kebosanan ini. Cacing berasumsi semua kebosanan dan semua hal yang terjadi ini adalah buah pikiran kita sendiri. Kita yang membuatnya, kita yang menciptakan kondisi tersebut. Dari situlah kemudian lagu ini ditutup dengan lirik yang paling keren dari seorang Cacing,

"Dan tersadar pikiranku ini yang mengundang cerita di hidupku"

Menjelmalah kemudian seluruh elemen itu kedalam lagu Cacing Lovers. Pada awalnya saya buat lagu ini dalm versi punk rock, karena saat itu saya sedang hobi-hobinya dengerin Sex Pistols. Tapi saat mencoba menyanyikannya secara akustik justru sensasinya lebih terasa. Begitu intim dan cenderung putus asa.

Dan begitulah akhirnya. Jadi terkadang kalau malam-malam saya merasa jenuh dan kesepian saya akan mengambil gitar, membakar rokok dan menyanyikan lagu ini. Tidak selalu sukses memang, tapi terkadang bisa membuat saya merada lebih baik.

"Cacing lovers oooooo"
"Cacing lovers oooooo"
"Cacing lovers oooooo"

Untuk sesaat saya merasa seperti Thom Yorke dan No Surprise-nya.


Kampung Melayu, 06 Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar