Selasa, 29 Mei 2012

Anak Laki-laki dan Bunga Mawar


Suatu hari. .
5 tahun yg
lalu. .
Seorang anak
laki laki sedang bermain di taman hatinya. .
Tiba-tiba dia me
lihat sebuah tanaman tumbuh disana. .
T
anaman itu belum berbunga. .
Kemudian anak
laki laki itu menghampirinya. .
Dia menatapnya. .
T
ersenyum. .
Dan pergi. .

Tetapi setiap hari anak
laki laki itu selalu bermain di taman hatinya dan mengunjungi tanaman yg sedang tumbuh itu. .
Dia memupuknya d
engan senyuman dan tatapan cinta yg dia bawa. .
Setiap hari. .
Hingga t
anaman itu mulai berbunga. .
Mawar namanya. .

Anak
laki laki terihat senang. . Dia menyentuh kuncup bunga itu dengan mesra, tapi dia ragu untk memetiknya. .
Sang mawar hanya t
ersipu malu. .
Merah. , dan b
erlalu. .


Suatu hari . .
Seperti biasanya, anak
laki laki itu mengunjungi sang mawar. .
T
api tidak seperti hari kemarin. .
Anak
laki laki itu tidak membawa senyuman dan tatapan cintanya. .
Wajahnya seakan t
ertutup kabut kesedihan. .
Dia hanya diam, dan menatap kosong p
ada sang mawar.
Sang mawar tampak bingung. .
Dia mencob
a menghiburnya dengan aroma wangi tubuhnya. .
Tetapi anak
laki laki itu tetap diam. .
Kemudian dia pergi. .

Sang mawar b
egitu sedih. .
Dia b
erharap anak laki laki itu memetiknya dan membawanya di pelukan. .
T
api anak laki laki itu terus berjalan. .
Per
lahan. .
Dan hi
lang. .


Kini. .
5 tahun b
erlalu setelah itu. .
Sang mawar tampak sudah mekar dan sempurna. .
Meski warnanya tak semerah d
ulu. .

Seperti permu
laan waktu, anak laki laki itu kembali. .
Dia t
ersenyum, berusaha mengobati. .
Kemudian dia menyentuh sang mawar dan b
erusaha memetiknya. .
T
api kini tangannya terluka dan berdarah semerah mawar. .
La
lu dia tersadar. .
Kekecewaan dan kerinduan te
lah membuat mawar itu indah namun berduri. .
Laki
laki itu kemudian berdiri. .
Dan kemb
ali pergi. .


Ka
li ini dia tidak akan pernah kembali. .




Didedikasikan untuk Imam Taufik, seorang sahabat akan tetap selamanya menjadi sahabat. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar