Suatu hari. .
5 tahun yg lalu. .
Seorang anak laki laki sedang bermain di taman hatinya. .
Tiba-tiba dia melihat sebuah tanaman tumbuh disana. .
Tanaman itu belum berbunga. .
Kemudian anak laki laki itu menghampirinya. .
Dia menatapnya. .
Tersenyum. .
Dan pergi. .
Tetapi setiap hari anak laki laki itu selalu bermain di taman hatinya dan mengunjungi tanaman yg sedang tumbuh itu. .
Dia memupuknya dengan senyuman dan tatapan cinta yg dia bawa. .
Setiap hari. .
Hingga tanaman itu mulai berbunga. .
Mawar namanya. .
Anak laki laki terihat senang. . Dia menyentuh kuncup bunga itu dengan mesra, tapi dia ragu untk memetiknya. .
Sang mawar hanya tersipu malu. .
Merah. , dan berlalu. .
Suatu hari . .
Seperti biasanya, anak laki laki itu mengunjungi sang mawar. .
Tapi tidak seperti hari kemarin. .
Anak laki laki itu tidak membawa senyuman dan tatapan cintanya. .
Wajahnya seakan tertutup kabut kesedihan. .
Dia hanya diam, dan menatap kosong pada sang mawar.
Sang mawar tampak bingung. .
Dia mencoba menghiburnya dengan aroma wangi tubuhnya. .
Tetapi anak laki laki itu tetap diam. .
Kemudian dia pergi. .
Sang mawar begitu sedih. .
Dia berharap anak laki laki itu memetiknya dan membawanya di pelukan. .
Tapi anak laki laki itu terus berjalan. .
Perlahan. .
Dan hilang. .
Kini. .
5 tahun berlalu setelah itu. .
Sang mawar tampak sudah mekar dan sempurna. .
Meski warnanya tak semerah dulu. .
5 tahun yg lalu. .
Seorang anak laki laki sedang bermain di taman hatinya. .
Tiba-tiba dia melihat sebuah tanaman tumbuh disana. .
Tanaman itu belum berbunga. .
Kemudian anak laki laki itu menghampirinya. .
Dia menatapnya. .
Tersenyum. .
Dan pergi. .
Tetapi setiap hari anak laki laki itu selalu bermain di taman hatinya dan mengunjungi tanaman yg sedang tumbuh itu. .
Dia memupuknya dengan senyuman dan tatapan cinta yg dia bawa. .
Setiap hari. .
Hingga tanaman itu mulai berbunga. .
Mawar namanya. .
Anak laki laki terihat senang. . Dia menyentuh kuncup bunga itu dengan mesra, tapi dia ragu untk memetiknya. .
Sang mawar hanya tersipu malu. .
Merah. , dan berlalu. .
Suatu hari . .
Seperti biasanya, anak laki laki itu mengunjungi sang mawar. .
Tapi tidak seperti hari kemarin. .
Anak laki laki itu tidak membawa senyuman dan tatapan cintanya. .
Wajahnya seakan tertutup kabut kesedihan. .
Dia hanya diam, dan menatap kosong pada sang mawar.
Sang mawar tampak bingung. .
Dia mencoba menghiburnya dengan aroma wangi tubuhnya. .
Tetapi anak laki laki itu tetap diam. .
Kemudian dia pergi. .
Sang mawar begitu sedih. .
Dia berharap anak laki laki itu memetiknya dan membawanya di pelukan. .
Tapi anak laki laki itu terus berjalan. .
Perlahan. .
Dan hilang. .
Kini. .
5 tahun berlalu setelah itu. .
Sang mawar tampak sudah mekar dan sempurna. .
Meski warnanya tak semerah dulu. .
Seperti permulaan waktu, anak laki laki itu kembali. .
Dia tersenyum, berusaha mengobati. .
Kemudian dia menyentuh sang mawar dan berusaha memetiknya. .
Tapi kini tangannya terluka dan berdarah semerah mawar. .
Lalu dia tersadar. .
Kekecewaan dan kerinduan telah membuat mawar itu indah namun berduri. .
Laki laki itu kemudian berdiri. .
Dan kembali pergi. .
Kali ini dia tidak akan pernah kembali. .
Didedikasikan untuk Imam
Taufik, seorang sahabat akan tetap selamanya menjadi sahabat. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar